RSS

BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI SMA KELAS X

 BAB II

KEANEKARAGAMAN HAYATI


A. Pendahuluan

۞وَهُوَ الَّذِي أَنشَأَ جَنَّاتٍ مَّعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍۚ كُلُوا مِن ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِۖ وَلَا تُسْرِفُواۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ  (١٤١)  

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan  janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al An’am : 141)

Dalam kutipan ayat Alquran di atas, kita mengetahui bahwa ciptaan Allah sangat beranekaragam. Tumbuhan terbagi dalam beberapa kelompok, begitu pula dengan hewan. Hal ini menerangkan bahwa makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah jelas perbedaannya dengan karakteristik masing-masing yang membantu mereka untuk dapat bertahan hidup. Sejatinya, perbedaan ini untuk saling membantu satu sama lain dan saling melengkapi. Seperti yang disebutkan dalam kutipan ayat Alquran di atas, “…dan berikanlah haknya (zakatnya)…” kita diperintahkan untuk saling tolong-menolong. Dalam Biologi, kita mempelajari tentang biodiversitas atau keanekaragaman hayati untuk mengetahui berbagai jenis makhluk hidup. Kita bisa mengetahui perbedaan mereka mulai dari tingkat gen, spesies, hingga ekosistem. Mahabenar Allah atas segala firman-Nya.

 

B. Jenis-Jenis Keanekaragaman Hayati

a. Keanekaragaman tingkat gen (spesies sama, varietas berbeda)

Menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Gen/ plasma nutfah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan dari induk dan terdapat di dalam kromosom.

Contoh :

Keanekaragaman rambut kucing (anggora dan persia)

Keanekaragaman warna mawar (merah, putih, merah muda)

Keanekaragaman bentuk, warna, dan ukuran mangga (manalagi, harum manis, golek, madu)



b. Keanekaragaman tingkat spesies/jenis (genus sama,spesies berbeda)

Spesies/jenis adalah individu yang mempunyai persamaan secara morfologi, anatomi, fisiologi, dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur).

Contoh :

Kucing (Felis catus)

Harimau ( Felis tigris)

Singa (Felis leo)

c. Keanekaragaman tingkat ekosistem

Suatu bentuk interaksi antara sebuah komunitas dengan lingkungan abiotiknya di suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi  antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Contoh : 

Ekosistem hutan hujan tropis

Ekosistem gurun

Ekosistem padang rumput


C. Persebaran Makhluk Hidup

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran makhluk hidup di muka bumi. Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah. Biogeografi mempelajari penyebaran hewan maupun tumbuhan di permukaan bumi. Alfred Russel Wallace membagi penyebaran jenis fauna di dunia kedalam 6 zona wilayah, yaitu Australis, Ethiopian, Neartik,  Neotropik, Oriental dan Paleatrik.

1. Zona Australis

Zona ini mencakup wilayah Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini antara lain kangguru, koala, platipus, cendrawasih, kasuari dan buaya.

2. Zona Ethiopian

Zona ini mencakup wilayah Benua Afrika, Madagaskar dan Asia Barat. Hewan khas daerah ini antara lain gajah afrika, gorilla, jerapah, zebra, unta, singa, babon dan kudanil.

3. Zona Oriental

Zona ini mencakup wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Wilaya Indonesia yang masuk zona ini adalah Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Hewan kas wilayah ini antara lain harimau, badak bercula satu, orangutan, owa, banteng, gajah, bekantan

4. Zona Neartik

Zona in meliputi wilayah Amerika Utara, Kutub Utara dan Greenland.  Beberapa hewan khas wilayah ini di antaranya bison, kijang, domba gunung, caribou dan tikus berkantung. 

5. Zona Neotropik

Zona ini meliputi wilayah Amerika Selatan dan Meksiko. Merupakan daerah beriklim tropis dan sedang. Beberapa hewan endemik wilayah ini antara lain piranha, belut listrik amazon, anaconda, kera hidung merah, kelelawar pengisap darah.

6. Zona Paleatrik

Zona ini meliputi wilayah Eropa, Rusia, Britania Raya, Jepang,  Himalaya, Semenanjung Spanyol hingga Laut Mediteran. Beberapa hewan khas wilayah ini antara lain panda, rusa, kucing kutub, kelinci dan beruang.

Biodiversitas di Indonesia sangat melimpah dan memiliki keunikan yang disebabkan karena:

1. Keanekaragaman tinggi.

2. Memiliki hewan tipe oriental, Australian, dan peralihan.

3. Indonesia kaya akan flora Malesiana.

4. Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan endemik.

5. Terdapat berbagai hewan dan tumbuhan langka.

Persebaran fauna di Indonesia terdiri dari 3 wilayah biogeografi dan terpisahkan oleh garis wallace dan weber.


1. Indonesia terbagi oleh 2 garis; yaitu :

a. Garis Wallace

Ditemukan oleh Alfred Russel Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan hingga Selat Lombok. Jadi, garis tersebut memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayahAustralian (Sulawesi, Papua, Irian Jaya, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur). 

b. Garis Weber

Ditemukan oleh Max Carl Wilhelm Weber. Adanya garis Weber yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke arah utara ke kepulauan Aru, menjadikan Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah oriental dan Australian. Oleh karena itu, Sulawesi merupakan wilayah peralihan. Hewan-hewan yang termasuk wilayah peralihan, antara lain: maleo, berbagai jenis kupu-kupu, primata primitif (Tarsius spectra), anoa, dan babi rusa.

2. Indonesia Kaya Flora Malesiana

Malesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Wilayah ini terletak di daerah sekitar khatulistiwa, memiliki iklim tropis, dan curah hujan yang relatif tinggi. Daerah didominasi oleh :

a. Pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap, contoh :  Meranti (Shorea sp.) Keruing (Dipterocarpus sp.), dan Kayu Garu (Gonystylus sp.)

b. Tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat)

3. Penyebaran fauna di Indonesia

a. Tipe Oriental / Asia (wilayah Indonesia bagian barat)

Meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali dengan ciri :

a) Banyak spesies Mammalia berukuran besa, misalnya gajah, harimau, banteng, dan badak.

b) Terdapat berbagai macam Primata, misalnya mandril, tarsius, orang utan.

c) Terdapat hewan endemik (khas), seperti badak bercula satu, binturong, tarsius, kukang, jalak bali, murai mengkilat, dan ayam hutan berdada merah.

d) Burung oriental memiliki warna yang kurang menarik tetapi dapat berkicau merdu.





b. Tipe Peralihan (wilayah Indonesia bagian tengah)

Meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara. Berasal dari Oriental dan Australia. Banyak terdapat hewan endemik seperti, komodo, musang sulawesi, babi rusa, anoa, burung maleo, primata primitif, dan berbagai jenis kupu-kupu.






c. Tipe Australian (wilayah Indonesia bagian timur)

Meliputi Papua, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Hewan-hewannya memiliki kemiripan dengan hewan Australia.

a) Banyak Mamalia berukuran kecil.

b) Banyak hewan Marsupialia (berkantong), misalnya kanguru, kuskus, bandicoot, walabi, dan oposum.

c) Tidak terdapat spesies Primata.

d) Burung memiliki warna yang menarik tetapi tidak dapat berkicau merdu, misalnya cendrawasih






D. Peranan Keanekaragaman Hayati

1. Sebagai sumber pangan

Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas. Energi tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan tersebut bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa contoh sumber bahan makanan yang dikonsumsi manusia dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan adalah :

a. Bahan makanan berkarbohidrat yang berasal dari tanaman padi, singkong, jagung, sagu, gandum, talas dan tanaman umbi- umbian lainnya.

b. Bahan makanan berprotein yang berasal dari daging berbagai jenis hewan mamalia, unggas maupun ikan. Misalnya daging ayam, daging sapi, kambing, ikan dan udang.

c. Sayur- sayuran yang bersumber dari berbagai macam tanaman sayur seperti bayam, kangkung, tomat, wortel, sawi, kubis, buncis dan lain- lain.

d. Buah-buahan yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan buah. Misalnya apel, nanas, jeruk, melon, semangka, durian, mangga dan lain sebagainya.

e. Minuman yang kaya akan mineral dan vitaman seperti susu sapi dan susu kambing.


2. Sebagai sumber sandang

Salah satu kebutuhan manusia selain pangan adalah sandang. Pakaian yang digunakan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan. Meski seiring perkembangan zaman, pakaian dibuat dari bahan- bahan sintesis tetapi masih ada beberapa produk fashion yang dibuat dari bagian tubuh hewan atau tumbuhan tertentu. Contohnya yaitu :

a. Kain dibuat dari kapas yang merupakan buah dari tanaman randu.

b. Kain sutra terbuat dari pintalan benang yang berasal dari ulat sutra.

c. Songket dan kain tenun yang terbuat dari berbagai macam serat tumbuhan.

d. Jaket wol dibuat dari rambut domba dan biri- biri.

e. Jaket kulit, tas dan ikat pinggang dibuat dari kulit berbagai jenis hewan reptil seperti ular dan buaya.

f. Pakaian tradisional dan aksesorisnya banyak yang memanfaatkan tulang belulang hewan, bulu burung dan merak, serta kulit kayu.




3. Sebagai sumber papan

Rumah tempat tinggal manusia memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan bangunan dan aksesorisnya. Misalnya bermacam- macam pohon berkayu seperti kayu jati, kayu sengon, kayu bangkieri, kayu mahoni dimanfaatkan sebagai atap rumah, pintu, kusen jendela maupun dinding rumah. Selain itu, masih banyak rumah di pedalaman yang menggunakan bambu sebagai dinding dan penyangga bangunan. Atap rumah- rumah tradisional di daerah tertentu masih memanfaatkan alang- alang dan daun kelapa yang sudah kering. Sedangkan rumah- rumah modern menggunakan furniture yang terbuat dari rotan.


4. Sebagai sumber pendapatan

Mata pencaharian manusia banyak yang bergantung pada kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan. Bahkan salah satu sumber devisa negara berasal dari ekspor kayu, minyak sawit dan bagian tumbuhan- tumbuhan tertentu lainnya. Contoh mata pencaharian yang beehubungan dengan keanekaragaman hayati adalah :

a. Petani – Bermacam- macam tanaman pertanian dimanfaatkan petani sebagai sumber pendapatan, diantaranya adalah tanaman padi, jagung, kacang hijau dan lain sebagainya.

b. Nelayan – Sebagai pencari ikan, nelayan menggantungkan pendapatan pada banyaknya ikan yang mereka peroleh .

c. Petani tambak – Beberapa jenis ikan, udang dan kerang dibudidayakan agar menjadi sumber penghasilan bagi petani tambak.

d. Peternak – Banyak masyarakat Indonesia yang memelihara beberapa jenis hewan unggas maupun mamalia pemamah biak untuk diambil telur dan dagingnya. Misalnya sapi, kambing, kerbau, ayam dan itik. Para peternak mendapatkan penghasilan dari penjualan telur, daging dan susu hewan peternakan tersebut.

e. Industri perkebunan – Tumbuhan perkebunan yang sering ditanam adalah tebu dan teh.




5. Sebagai bahan obat- obatan

Indonesia mempunyai sekitar seribu spesies tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat ditanam di rumah sebagai tanaman obat keluarga (toga). Selain itu, teknologi yang terus berkembang membantu industri jamu atau obat tradisional untuk mengetahui manfaat dari setiap bagian tanaman yang berkhasiat. Penggunaan tanaman sebagai obat ini lebih aman dan mengurangi efek samping. Contoh beberapa tanaman obat yang sering digunakan yaitu tanaman jahe, kencur, temulawak, daun sirih, kayu putih, buah mengkudu dan alang- alang

6. Sebagai bahan kosmetik

Kosmetik yang digunakan perempuan banyak memanfaatkan keanekaragaman flora di Indonesia. Misalnya minyak bunga melati dan bunga kantil digunakan untuk parfum. Ekstrak lidah buaya untuk shampo. Ekstrak bunga mawar untuk aroma bedak. Ekstrak teh hijau, bengkoang dan kelapa juga sering digunakan dalam berbagai jenis produk kosmetik.

7. Sebagai sumber ilmu pengetahuan

Seseorang harus mengetahui ilmu anatomi hewan dan tumbuhan agar bisa mengembangkan potensi dari tumbuhan dan hewan tersebut. Dengan meneliti flora dan fauna, manusia bisa mendalami berbagai ilmu terutamanya adalah biologi. Penelitian tersebut akan menghasilkan berbagai metode keilmuan, misalnya perkembangbiakan vegetatif buatan pada hewan maupun tumbuhan. Ilmu pengetahuan bisa terus berkembang dan berguna bagi manusia jika keanekaragaman hayati sebagai sumber ilmu itu sendiri terus dijaga eksistensinya.

8. Sebagai aspek budaya

Budaya di beberapa daerah di Indonesia masih menggunakan tanaman dan hewan tertentu. Misalnya pada upacara adat di daerah Sulawesi mengharuskan memotong hewan kerbau. Ritual Larung sesaji di Jawa juga menyembelih sapi atau kerbau untuk di larutkan ke laut. Budaya nyekar atau berkunjung ke makam juga memanfaatkan jenis- jenis flora seperti mawar, melati dan kenanga untuk di tabur di atas makam.

9. Sebagai penyeimbang ekosistem

Manfaat paling penting dari keanekaragaman hayati adalah sebagai penyeimbang ekosistem. Setiap makhluk hidup yang mendiami suatu ekosistem mempunyai perannya masing- masing. Jika keberadaan makhluk hidup tersebut terancam, tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Apabila ekosistem tidak seimbang, maka akan mengakibatkan berbagai bencana yang merugikan manusia, lingkungan dan makhluk hidup yang lain. Contoh keanekaragaman hayati sebagai penyeimbang ekosistem adalah adanya ekosistem hutan hujan tropis yang dapat menurunkan kadar karbondioksida dan berperan sebagai paru- paru dunia. Ekosistem hutan juga menjaga iklim global agar tetap stabil, yaitu dengan cara mempertahankan temperatur dan kelembapan udara di bumi.

EKonservasi Makhluk Hidup

Konservasi keanekaragaman hayati adalah upaya pengelolaan sumber daya hayati untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa sekarang dan masa mendatang.

Konservasi meliputi tiga hal, yaitu:

a. Perlindungan, berarti melindungi proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan.

b. Pelestarian, berarti melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.

c. Pemanfaatan, berarti memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan   lingkungannya.

Macam-macam bentuk konservasi alam :

a. Taman Nasional

Taman nasional memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dan perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan serta pelestarian sumber daya alam. Selain itu juga, taman nasional penting untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, dan rekreasi.

Contoh: Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh, Taman Nasional Komodo di pulau Komodo, dan Taman Nasional Kepulauan Seribu.

b. Cagar Alam

Cagar alam adalah kawasan perlindungan alam yang memiliki ciri khas, yaitu tumbuhan dan hewan yang perkembangannya diserahkan pada alam.

Contoh: Cagar Alam Rafflesia di Bengkulu, Cagar Alam Kawah Ijen di Jawa Timur, dan Cagar Alam Gunung Krakatau di Lampung.

c. Taman Laut

Taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam yang diperuntukkan guna melindungi keanekaragaman hayati di lautan.

Contoh: Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.

d. Kebun Raya

Kebun Raya adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat yang berasal dari berbagai daerah untuk tujuan konservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi.

Contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Kuningan, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Baturaden.

e. Membuat Undang-undang tentang lingkungan hidup

Dasar hukum pelaksanaan hukum lingkungan di Indonesia adalah UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup.

f. Perlindungan terhadap pencemaran (polusi)

Setiap perencanaan dan kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sehingga dapat diketahui secara akurat dampak dari suatu usaha atau kegiatan, baik positif maupun negatif serta langkah apa yang dapat ditempuh untuk menanggulanginya.

g. Kalpataru

Kalpataru merupakan pemberian penghargaan terhadap perintis lingkungan hidup, penyelamat lingkungan hidup, dan pengabdi lingkungan hidup.






F. Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati

1. Dampak Positif :

a. Penghijauan

Penghijauan ini maksudnya adalah menanam pepohonan di area- area yang belum banyak pepohonannya. Hal ini sangat bersifat positif karena kita semua mengetahui bahwa pepohonan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari- hari. Pepohonan dapat menjadi rumah- rumah bagi binatang, selain itu pepohonan juga merupakan penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

b. Pembuatan taman kota

Taman kota merupakan jantung kota yang berperan sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat perkotaan. Hal ini karena taman kota merupakan tempat yang sangat berpotensi mengandung pohon- pohon yang hijau bila dibandingkan dengan keadaan kota yang serba gedung- gedung. Hal ini membuat taman kota menjadi tempat yang sangat strategis dan juga potensial. Taman kota akan menjadi tempat bernaungnya binatang- binatang dan juga tumbuhan berbagai jenis. Hal inilah yang menjadikan taman kota sebagai tempat yang sangat penting baik bagi tempat hiburan maupun tempat konservasi.

c. Pemuliaan

Aktivitas manusia yang selanjutnya adalah pemuliaan terhadap lingkungan. Manusia apabila secara kolektif atau bersama- sama saling merawat, menjaga dan memuliakan lingkungan maka hal ini akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup tumbuh- tumbuhan maupun binatang yang ada di lingkungan tersebut. Hal ini tidak hanya akan menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang yang sudah ada, namun bahkan bisa juga menambah jenis dari tumbuhan dan juga binatang tersebut.

d. Pelestarian keanekaragaman hayati

Selain meningkatnya keanekaragaman hayati, dampak positif dari aktivitas manusia yang lainnya adalah dapat melestarikan keanekaragaman hayati yang sudah ada. Pelestarian keanekaragaman hayati ini terutama sangat berhubungan dengan bianatang dan juga tumbuhan yang langka atau hampir punah. Kita perlu menjaganya agar keberadaan binatang maupun tumbuhan tersebut tidaklah punah, sehingga suatu saat anak cucu kita dapat menikmati hasilnya. Beberapa aktivitas manusia yang dapat melestarikan keanekaragaman hayati antara lain adalah sebagai berikut:

● Pelestarian in situ, yakni pelestarian yang dilakukan pada habitat asli dari tumbuhan maupun binatang yang langka dan ingin dilestarikan.

● Pelestarian ex situ, yakni pelestarian yang dilakukan di luar habitat asli dari tumbuhan maupun binatang yang ingin dilestarikan tersebut. Pelestarian ex situ ini merupakan lawan dari pelestarian in situ. Namun meski keduanya berbeda, keduanya mempunyai tujuan yang sama, yakni sama- sama melestarikan binatang maupun tumbuhan yang sudah langka agar keberadaannya tidak punah. Namun perlu diketahui bersama bahwa dalam melakukan pelestarian in situ dan ex situ ini perlu penanganan dari orang yang sudah ahli agar nantinya proses pengembangbiakan ini menjadi berhasil dan tidak menimbulkan suatu efek negatif tertentu.

2. Dampak Negatif :

a. Turunnya keanekaragaman hayati

Akibat aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia, sangat memungkinkan jumlah keanekaragaman hayati akan menurun, baik binatang maupun tumbuhan. Hingga saat ini kita bisa menjumpai ada beberapa hewan dan tumbuhan yang sudah langka sehingga terancam punah.

b. Perusakan habitat

Aktivitas pertama yang bisa menimbulkan dampak negatif bagi keanekaragaman hayati adalah perusakan habitat. Perusakan habitat ini terutama dilakukan di daerah hutan- hutan besar seperti yang terdapat di Pulau Kalimantan. Hal ini karena hutan  menyimpan banyak sekali sumber daya alam yang sangat berharga. Hutan sebagai tempat tinggal berbagai macam binatag dan tumbuhan. Oleh karena ituah merupakan tindak kejahatan apabila hutan telah dirusak, apalagi jika sampai memusnahkan tumbuhan dan juga binatang- binatang di dalam hutan tersebut.

c. Pestisida                                                                                                                                                    Pestisida dikenal sebagai sahabat para petani dalam memberantas hama dan juga melindungi tanaman dari gangguan hama. Namun siapa sangka bahwa penggunaan pestisida yang terlalu berlebihan dapat mengakibatkan turunnya keanekaragaman hayati. Hal ini karena pestisida mempunyai sifat racun sehingga penggunaan yang berlebihan dapat berdampak tidak baik bagi lingkungan.

d. Polusi

Polusi juga merupakan salah satu aktivitas manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati. Polusi yang dilakukan oleh manusia ini bisa saja meliputi polusi tanah, polusi air, maupun polusi udara. Polusi inilah yang nantinya akan memusnahkan binatang maupun tumbuhan yang berada atau hidup di wilayah yang bersangkutan. Polusi dilakukan baik dengan maupun tanpa sengaja. Hal ini karena sulitnya untuk menjaga atau menjauhkan aktivitas manusia dari yang namanya polusi ini.

e. Penebangan hutan secara liar

Aktivitas selanjutnya yang dapat menurunkan tingkat keanekaragaman hayati adalah penebangan hutan secara liar atau yang biasa disebut sebagai illegal logging. Penebangan hutan secara liar ini kerap kali kita temui di Indonesia. Ada banyak sekali kasus penebangan hutan secara liar yang melanda Indonesia. Penebangan hutan secara liar ini banyak sekali dilakukan oleh orang-orang terutama pada hutan- hutan yang berada di wialayah Sumatera dan Kalimantan.








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Liya Pransiska mengatakan...

menarik ni, yuk kunjungi juga kesini

Posting Komentar